Kamis, 02 April 2009

Skoliosis

SKOLIOSIS


Apakah Skoliosis Itu?

Tulang belakang manusia memiliki lekukan yang alami. Lekukan ini membujur melalui bahu dan melekuk sedikit ke dalam di bagian punggung bawah. Tetapi pada beberapa orang, tulang belakang tersebut melekuk sedikit ke samping. Tidak seperti postur badan yang buruk, lekukan itu tidak bisa diperbaiki dengan belajar berdiri tegak.

Kondisi ini disebut skoliosis. Pada foto rontgen tulang belakang penderita skoliosis terlihat berbentuk seperti huruf S atau C dan tidak membujur lurus. Beberapa ruas tulang belakangnya sedikit terputar sehingga pinggang atau bahu penderita terlihat tidak lurus.

Siapa Saja Yang Dapat Terkena Skoliosis?

Diperkirakan dua persen dari populasi manusia menderita skoliosis. Namun, kelainan ini merupakan penyakit yang diturunkan dalam keluarga. Apabila dalam sebuah keluarga terdapat penderita skoliosis, maka kemungkinan anggota lain menderita kelainan yang sama adalah cukup tinggi – sekitar dua puluh persen. Jika seseorang dalam keluarga Anda menderita skoliosis, maka tidak ada salahnya Anda memeriksakan diri.

  • Anak-anak – Mayoritas skoliosis adalah idiopatik, yang berarti penyebabnya belum diketahui. Kelainan ini biasanya berkembang pada pertengahan atau akhir masa kanak-kanak, sebelum pubertas, dan lebih banyak terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki. Walaupun skoliosis dapat terjadi pada anak-anak dengan cerebral palsi, distrofi otot, spina bifida, dan kondisi lainnya, kebanyakan kasus skoliosis jarang ditemukan pada dewasa muda yang sehat.
  • Dewasa – Skoliosis biasanya terjadi selama masa kanak-kanak, tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa. Skoliosis yang terjadi pada orang dewasa artinya kondisi progresif yang sebenarnya dimulai di masa kanak-kanak dan tidak terdiagnosa ataupun terobati ketika seseorang masih dalam pertumbuhan. Tidak adanya pengobatan dapat memperparah kondisi tulang belakang yang pada awalnya merupakan kelainan ringan atau menengah.

Singkatnya, skoliosis pada orang dewasa dapat disebabkan oleh perubahan tulang belakang secara degeneratif. Kelainan tulang belakang lainnya seperti kifosis atau punggung yang membungkuk biasanya disebabkan oleh masalah umum osteoporosis (keropos tulang) yang terjadi pada lansia. Semakin meningkatnya populasi lansia di Indonesia, maka kasus skoliosis dan kifosis semakin meningkat.

Bila tidak tertangani, pada beberapa kasus yang parah skoliosis dapat menimbulkan sakit kronis, perubahan bentuk tulang belakang, dan kesulitan bernapas.

Perlunya Deteksi Dini – Tip Untuk Orang Tua

Skoliosis tidak dapat dicegah. Tetapi deteksi dini dan perawatan yang tepat di masa pertumbuhan anak adalah jalan terbaik untuk menghindari masalah yang dapat memburuk di masa depan.

Skoliosis idiopathik dapat tidak terdeteksi pada anak-anak karena jarang menimbulkan rasa sakit di masa awal pembentukannya. Karena itu orang tua sebaiknya memperhatikan petunjuk yang menggambarkan gejala-gejala awal penderita skoliosis ketika anak mereka berusia sekitar delapan tahun:

  • Bahu miring atau tidak lurus
  • Bentuk terlihat bahu mencolok
  • Pinggang bengkok atau tidak lurus
  • Pinggul terlihat naik
  • Badan mengarah pada satu sisi dan bukannya lurus ke depan

Apabila Anda melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter keluarga, dokter anak atau dokter orthopaedi.

Beberapa sekolah bahkan mensponsori pendeteksian dini skoliosis. Walaupun hanya dokter yang dapat mendiagnosa skoliosis secara akurat, skrining di sekolah dapat membantu orang tua lebih waspada akan gejala-gejala awal skoliosis pada anak mereka.

Pengobatan

Dalam merencanakan pengobatan, seorang ortopedis mempertimbangkan berbagai macam faktor dengan hati-hati, termasuk riwayat skoliosis dalam keluarga, pada umur berapa kelainan ini mulai terjadi, lokasi lekukan dan tingkat keparahan lekukannya

Kebanyakan lekukan tukang belakang pada anak dengan skoliosis akan tetap ringan dan hanya perlu dipantau oleh seorang ortopedi untuk perkembangannya. Bila lekukannya menjadi lebih parah, maka bingkai penunjang ortopedik dapat digunakan untuk mencegah bentuk tulang belakang memburuk. Anak-anak yang menjalani perawatan dengan bingkai penunjang ortopedik masih dapat melakukan aktivitas fisik dan sosial.

Perangsangan otot secara elektrik, program latihan dan manipulasi selama ini bukan merupakan terapi yang efektif bagi penderita skoliosis.

Jika lekukan skoliotik sudah parah saat terdeteksi, atau bila perawatan dengan bingkai penunjang tidak dapat mengontrol lekukan tulang belakang, maka diperlukan tindakan operasi. Dalam kasus-kasus seperti itu, selama ini operasi diketahui merupakan tindakan yang sangat efektif dan aman.

Ringkasan

Skoliosis adalah masalah umum yang biasanya hanya memerlukan pengamatan dan pemeriksaan berulang di masa pertumbuhan. Deteksi dini merupakan hal penting untuk memastikan lekukan pada tulang belakang tidak mertambah parah. Pada sedikit kasus yang memerlukan tindakan medis, kemajuan teknik ortopedi modern telah menjadikan kelainan ini suatu kondisi dapat dikendalikan. Ortopedis, spesialis mengenai penyakit pada otot dan tulang, adalah dokter yang memiliki pengetahuan dan kualifikasi untuk mendiagnosa, memonitor dan mengobati kondisi tersebut.

Ortopedis Anda adalah dokter medis yang berpengalaman melalui pelatihan ekstensif dalam diagnosa dan perawatan operasi dan nonoperasi sistem muskuloskeletal, termasuk tulang, sendi, ligamen, tendon, otot, dan syaraf.

Tidak ada komentar: